Senin, 26 September 2011

Gelapnya Purnama di Indonesia

“Gelap”, inilah kata yang paling tepat untuk menggambarkan suasana purnama di Indonesia. Bulan purnama yang sering muncul pada malam ke-15, justru menghilang saat 15 Syawal 1432 H. Berdasarkan ketetapan pemerintah melalui Menteri Agama RI, 1 Syawal 1432 H jatuh pada tanggal 31 Agustus 2011. Ini berarti masyarakat Indonesia akan menyaksikan cerhnya purnama pada tanggal 13 September 2011. Namun tak ada hujan dan mendung pada malam harinya, langit di atas bumi pertiwi justru tampak gelap. Tak ada tanda-tanda munculnya bulan purnama. Padahal malam sebelumnya, yakni pada tanggal 12 September 2011, langit tampak cerah dengan cahaya rembulan yang begitu sempurna.

Pemerintah Republik Indonesia tampaknya sedang senang-senangnya bermain dalam gelap-gelapan. Purnama yang sering dinanti oleh masyarakat untuk sekadar bermain-main di bawah terangnya sinar rembulan, ternyata gelap tanpa gangguan cuaca yang berarti. Entah permainan apa yang tengah direncanakan pemerintah dan jajarannya? Paling tidak, ini merupakan gambaran kondisi negara saat ini. Semua serba gelap karena tak ada yang terbuka dan tak mau menerima kebenaran hingga menenggelamkan rakyat dalam kebodohan.

Kasus demi kasus terungkap namun semuanya seakan tak ada artinya karena ada pihak yang lebih sigap menutup lubang sumber informasi sehingga semuanya terasa gelap. Rakyat menjadi penonton setia melihat aksi-aksi para birokrat yang dipertontonkan di layar TV. Ada pihak yang berusaha mengungkap penyelewengan, namun sepertinya lebih banyak pihak yang menginginkannya ditutup saja. Ibarat punama yang mestinya dinikmati indahnya oleh masyarakat, namun justru dipelintir agar masyarakat terlena dan waktu purnama pun terlewatkan hingga masyarakat hanya menemukan kegelapan pada malam yang mereka yakini sebagai malam bulan purnama. Masyarakat tak boleh tahu apa dan mengapa negara saat ini.