Senin, 14 Desember 2009

Hidup adalah Pengabdian


Abdullah Fastabiqul Khairat (Afrat) lahir di Samarinda, pada hari Sabtu, tanggal 24 November 1984 dari pasangan Aminuddin dan Maryam. Anak sulung dari 4 bersaudara (Abdullah, Jumadi, M. Yusuf, Nurhalisa) ini memiliki nama lahir Mardiansyah. Perubahan nama terjadi ketika mendaftar di bangku SD. Perubahan nama itu melahirkan seabrek nama panggilan bergantung sikontolpanjang (situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan).

Di lingkungan keluarga tempat lahir (Samarinda) lebih dikenal dengan sapaan Mardi (Maryam-Aminuddin) dan Tattung (hari lahir: Sabtu). Tahun 1990, ketika berusia 5 tahun, hijrah ke Lagosi dan mulai mengenyam pendidikan di SDN 343 Geddongnge (sekarang SDN 339 Lagosi). Sejak saat itu nama sapaan berubah menjadi Ancha di lingkungan keluarga dan Dul di lingkungan sekolah.

Tahun 1996, setelah lulus SD, lanjut ke SLTPN 2 Pammana. Setelah lulus SMP pada tahun 1999, lanjut ke SMUN 1 Sengkang. Selama mengenyam pendidikan di bangku SMA, selain aktif di organisasi internal, juga aktif di organisasi luar sekolah, seperti Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) Cabang Sengkang, Remaja Masjid Al-Manar Tempe, Sanggar Seni Lasangkuru, dsb. Beberapa prestasi pernah diraih, di antaranya Juara III Narasi Monolog Kisah Teladan Rasul tahun 2000, Juara I Lomba Baca Puisi Religius dalam rangka memeriahkan HUT ke-29 Radio Suara Asadiyah tahun 2001, Juara I Visualisasi Puisi pada Porseni Remaja Masjid se-Kab. Wajo tahun 2002. Berbekal pengalaman tersebut, didaulat mengisi acara Pembacaan Puisi Religi setiap Kamis Malam dan Sabtu Malam di Mentari FM binaan PD IRM Wajo.

Setelah lulus SMA tahun 2002, lanjut ke Yayasan Pendidikan dan Keterampilan Wajo Computer Centre (WCC) Program Profesi “Aplikasi Komputer dan Sekretaris Eksekutif”. Di samping itu, aktivitas di luar kampus tetap jalan sejak bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Sengkang dan Sanggar Seni Teater Kosong ’82 Sengkang. Perhatian lebih banyak tercurah ke kegiatan kesenian, di antaranya menjadi Tim Pelatih Tari Kolosal Pembukaan Porseni PGRI Kab. Wajo tahun 2003, Tim Pelatih Tari Kolosal Peringatan Hari Jadi Wajo tahun 2003, dan Tim Pelatih Seni Tradisional Bugis delegasi Kab. Wajo ke Samarinda tahun 2003. Aktivitas di bidang seni yang padat membuat kegiatan di kampus terbengkalai dan akhirnya tidak mampu merampungkan proses pendidikan di WCC dan hanya mendapat sertifikat Operator Executif dan Desain Grafis.

Awal tahun akademik 2003/2004, lanjut di STIA Puangrimaggalatung Sengkang jurusan Administrasi Negara. Hanya mampu bertahan 1 semester karena lagi-lagi disibukkan dengan kegiatan kesenian setelah mendapatkan kesempatan bermain teater pada Pengukuhan Pengurus Kerukunan Masyarakat Wajo (KEMAWA) Samarinda akhir tahun 2003. Sejak itu, bergabung di Sanggar Seni Simentempola.

Tahun 2004, berkat kiprah di bidang seni, mendapat tawaran dari almamater (SMAN 1 Sengkang) menjadi Pembina Seni dan diangkat menjadi staf Tata Usaha. Sejak saat itu pula, aktivitas seni lebih difokuskan pada pembinaan seni di sekolah. Berbekal sertifikat Operator Eksekutif dan Desain Grafis, dialihkan dari staf Tata Usaha menjadi guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Tahun 2005, kembali mencoba mengadu nasib di bangku kuliah dengan melanjutkan pendidikan di STKIP Puangrimaggalatung Sengkang jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kegiatan semakin padat ketika jiwa organisasi kembali bangkit. Selama kuliah, sempat menjadi Wakil Sekjen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Koordinator Bidang Penelitian dan Evaluasi (LITEV) Racana Latadampare, dan mendirikan sebuah organisasi sastra dengan nama Gerbang Sastra sekaligus menjadi ketua periode pertama. Sederet organisasi yang digeluti membentuk jiwa idelisme seorang mahasiswa.

Tidak hanya di dalam kampus, bahkan membawa Gerbang Sastra menjalin korelasi dengan Kantor Pariwisata, Seni, dan Budaya Kab. Wajo dan akhirnya mendapat kepercayaan menjadi delegasi Kab. Wajo pada Sayembara Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Selatan tahun 2007 dengan hasil Juara II. Prestasi yang diraih mengantar menjadi Direktur Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam (LSBMI) HMI Cab. Wajo tahun 2007. Kegiatan organisasi di kampus maupun di luar tidaklah menghalangi tugas sebagai guru di sekolah. Pihak sekolah justru mendaulat menjadi guru mata pelajaran Sastra Indonesia di jurusan Bahasa tahun 2007 selain tetap mengajarkan mata pelajaran TIK. Pengalaman pada bidang pembinaan kesiswaan pun semakin bertambah sejak dipasang pada beberapa bidang pembinaan, seperti Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Pecinta Alam SMANSA (KOMPAS), dan Gerakan Pramuka.

Tahun 2008, setelah membuat sebuah esai yang berjudul "KKLP: Rekreasi Tahunan Pejabat Struktural", yang mengkritik pelaksanaan KKLP di kampus, pihak struktural kampus mengeluarkan surat sanksi akademik berisi skorsing selama 3 (tiga) bulan. Tidak menerima keputusan itu, akhirnya memutuskan hijrah ke Universitas Muhammadiyah Makassar dengan jurusan yang sama. Jarak Sengkang-Makassar tidak menghalangi niat menuntut ilmu di samping tetap mengabdi pada almamater, yakni tetap mengajar walau harus pergi-pulang setiap minggu. Di sela-sela waktu antara kuliah dan mengajar, masih sempat meluangkan waktu melatih tari pada Sanggar Seni Lasangkuru bekerja sama dengan Gerbang Sastra untuk dipentaskan pada Festival Keraton Nusantara VI tahun 2008.

Tahun 2009, kembali mendapat kepercayaan dari Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kab. Wajo untuk menjadi delegasi pada Festival Budaya Serumpun Melayu. Kredibilitas dalam bidang seni semakin menguat seiring datangnya tawaran dari SMAN 1 Pammana menjadi guru mata pelajaran Seni Budaya. Baru 2 minggu mengajar, kembali mendapat kepercayaan, kali ini dari Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika untuk menampilkan Pertunjukan Rakyat pada Pameran Pembangunan Sulawesi Selatan di Makassar.


Setelah menyelesaikan studi S-1 pada tahun 2010, kembali mendapat tawaran mengajar di SMPN 4 Tansitolo, Andalan Kabupaten Wajo, pada mata pelajaran Seni Budaya dan TIK. Selain itu, dipercayakan juga membina pengembangan diri Jurnalistik. Sejak saat itu, SMPN 4 Tanasitolo mempublikasikan buletin yang diberi nama Buletin NARASI (Wahana Ekspresi dan Apresiasi Siswa).

Selama aktif pada organisasi dan bidang pendidikan, sering mendapat kesempatan mengikuti seminar-seminar dan pelatihan, di antaranya Diklat Pembuatan Webmaster Sekolah, Diklat Kompetensi Guru TIK SMA se-Kab. Wajo (Peringkat 2),Diklat Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan, Diklat Administrasi dan Kesekretariatan, Diklat Jurnalistik, Kursus Mahir Dasar (KMD) Pembina Pramuka, Diklat Manajemen Pembinaan PMR, dsb. Selain itu, juga sering mendapat kepercayaan membawakan materi pada diklat kepemimpinan dan organisasi, bahkan pelatihan jurnalistik. Melalui eksistensi sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya mengantar SMPN 4 Tanasitolo bekerjasama dengan Sanggar Seni "SIMENTEMPOLA" melaksanakan pelatihan seni tradisional di SMPN 4 Tanasitolo.

Tidak terlepas dari aktivitas keseharian, beberapa karya yang telah dihasilkan, di antaranya Tari Pappaseng (Juara III Lomba Tari Tk SD se-Kec. Tempe Tahun 2003), Tari Maruddani (Juara II Lomba Tari Tk. SMP se-Kec. Pammana Tahun 2006), Cerpen “Hidup di Persimpangan Jalan” (2007) dan “Surat kepada Tuhan” (2008) yang mendapat penghargaan dari Departemen Pendidikan Nasional, Drama “Tragedi Pengantin Remaja” (2006), Cerita Rakyat “Gettenna Latenribali” (Juara II Sayembara Cerita Rakyat Daerah Sulsel 2007), dsb.

Walau beberapa sahabat karib dan kerabat menjuluki "multi talenta", namun tetap merasa sebagai manusia biasa yang juga mengidolakan sosok tokoh, seperti Gus Dur, Chairil Anwar, Soe Hok Gie, Iwan Fals, dan Rhoma Irama. Tak mengherankan jika prinsip hidup yang ditekadkan, "Hidup adalah Pengabdian", tampak seperti bentuk representasi sosok tokoh yang diidolakan.

Nun wal qalaami wamaa yasthurun
Demi pena dan tinta yang dituliskannya

Fastabiqul khaerat

Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan
Ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana

Noi siamu tutty fratelly

Dari titik ini
Sedang kita tarik garis lurus
Ke titik berikutnya

Hidup adalah Pengabdian

1 komentar:

  1. awalnya masih ada ragu ketika membaca apa betul ini temanku dulu yang di SMAN 1 Sengkang tapi setelah membaca terus dan memperhatikan baik-baik fotonya ternyata betul, semoga saja Dul masih ingat dengan temanmu ini. salut teman ternyata setelah sekian lama berpisah temanku punya segudang prestasi. terus berkarya sobat....

    BalasHapus

Tinggalkan komentar Anda setelah membaca isi blog ini.